Hey guys! Kali ini kita bakal ngobrolin tentang Surat Yasin, salah satu surat favorit banyak orang dalam Al-Qur'an. Kalian pasti sering denger kan dibacain pas acara tahlilan, yasinan bareng, atau bahkan pas lagi butuh ketenangan hati? Nah, biar makin afdol, yuk kita kupas tuntas soal Surat Yasin, mulai dari bacaannya dalam bahasa Indonesia sampai keutamaan-keutamaannya. Buat kalian yang pengen lebih mendalami makna surat ini, siap-siap ya, karena kita bakal bahas sampai detail!
Mengapa Surat Yasin Begitu Istimewa?
So, kenapa sih Surat Yasin ini punya tempat spesial di hati umat Muslim? Banyak banget hadits yang nyebutin keutamaan surat ini, lho. Salah satunya, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya: "Barangsiapa yang membaca Surat Yasin setiap malam dengan mengharap keridhaan Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Gimana nggak istimewa coba? Dosa-dosa diampuni cuma dengan bacaan rutin, plus dapet ridha Allah pula. Keren banget, kan? Makanya, surat ini sering banget dijuluki "Jantungnya Al-Qur'an". Kenapa disebut jantung? Ya karena isinya itu padat banget maknanya, mencakup pokok-pokok ajaran Islam, mulai dari keesaan Allah, kebangkitan di akhirat, sampai kisah-kisah nabi dan rasul. Pokoknya, segala sesuatu yang fundamental tentang keimanan, ada di surat ini. Surat Yasin itu kayak ringkasan super lengkap dari seluruh ajaran Al-Qur'an. Jadi, kalau kita baca dan pahami isinya, kita udah kayak dapet gambaran besar tentang apa sih yang pengen Allah sampaikan ke kita. Nggak heran kalau banyak banget orang yang berusaha menghafal dan membacanya secara rutin. Selain keutamaan ampunan dosa, ada juga riwayat yang menyebutkan kalau membaca Surat Yasin bisa mempermudah urusan orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Ini penting banget, guys. Di saat-saat paling genting dalam hidup, kehadiran surat ini diharapkan bisa memberikan ketenangan, kelembutan, dan kemudahan. Makanya, nggak heran kalau di banyak komunitas Muslim, bacaan Surat Yasin jadi ritual wajib saat ada saudara atau tetangga yang sedang sakit keras atau menghadapi ajal. Pokoknya, Surat Yasin itu bukan cuma sekadar bacaan, tapi juga sumber kekuatan, ketenangan, dan keberkahan yang luar biasa. Dengan memahami dan mengamalkan isinya, kita berharap bisa mendapatkan syafaat dan rahmat dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat. So, kalau kalian belum terbiasa baca Surat Yasin, yuk mulai dibiasakan. Nggak perlu nunggu ada acara khusus, baca aja setiap malam atau kapan pun kalian merasa butuh pencerahan dan ketenangan. Dijamin, hati jadi lebih adem dan pikiran jadi lebih jernih. Trust me!
Bacaan Surat Yasin Lengkap Bahasa Indonesia
Nah, buat kalian yang mungkin masih kesulitan memahami bacaan Arabnya atau pengen tau artinya biar makin meresapi maknanya, ini dia Surat Yasin lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesianya. Jadi, kalian bisa sambil baca teks Arabnya, terus liat artinya. Dijamin makin nyambung sama setiap ayat yang dibacakan. Yuk, kita simak bareng-bareng!
Ayat 1-10
Yaa Siin. *Wahai Nabi Muhammad, dan adalah Al-Qur'an itu benar-benar) Wal-Qur’anil Hakiim. (Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah) Innaka laminal mursaliin. (Sesungguhnya engkau, Muhammad, adalah salah seorang dari rasul-rasul) Alaa shiraathim mustaqiim. (Yang berada di jalan yang lurus) Tanziilal 'aziizir rahiim. (Merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahapenyayang) Litunzhira qaumam maa undhira aabaaa'uhum fahum ghaafiluun. (Agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai) Laqad haqqal qaul u 'alaaa aktsarihim fahum laa yu'minuun. (Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (azab) terhadap mayoritas mereka, karena mereka tidak beriman) Innaa ja'alnaa fii a'naaqihim aghlaalan fa hiya ilal ajzaa'i fahum muqmahuun. (Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka kepala mereka tertengadah) Wa ja'alnaa mim baini aidiihim saddaw wa min khalfihim saddan fa aghsyainaahum fahum laa yubshiruun. (Dan Kami membatasi pandangan mereka dengan dinding dan dari belakang mereka dinding pula, dan Kami menutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat) Wa sawaaa'un 'alaihim a andzah'tahum am lam tundzhirhum laa yu'minuun. (Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau (Muhammad) memberi peringatan kepada mereka atau tidak, mereka tetap tidak akan beriman)
*Gimana, guys? Langsung kerasa kan bedanya kalau kita baca sambil ngerti artinya? Ayat-ayat awal ini tuh udah ngasih tau banget siapa yang ngomong (Allah SWT), siapa yang dikasih wahyu (Nabi Muhammad SAW), dan tujuan dari wahyu itu dikasih. Yaitu, buat ngingetin orang-orang yang lagi lalai. Penting banget buat diingat, guys, bahwa nggak semua orang bakal langsung percaya. Ada aja yang tetep nggak mau beriman, nah, itu udah urusan mereka sama Allah. Tugas kita adalah menyampaikan, mengingatkan, dan terus berdoa. Surat Yasin ini kan isinya juga banyak banget tentang bukti-bukti kekuasaan Allah. Mulai dari kebesaran ciptaan-Nya di alam semesta, sampai tentang kebangkitan setelah kematian. Semuanya itu disajikan biar kita makin yakin sama Allah dan nggak jadi orang yang lalai. Jadi, saat baca ayat-ayat ini, coba deh bayangin betapa seriusnya Allah ngasih peringatan ini. Ini bukan main-main, guys. Ini tentang keselamatan kita di dunia dan akhirat. Makanya, jangan pernah berhenti belajar dan tadaburi Al-Qur'an ya!
Ayat 11-20
**Innamaa tunzhiru manittaba'adh dhikra wa khashiyar Rahmaana bil ghaib, fa bashirhu bimaghfiratiw wa ajrim. ** (Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mengikuti peringatan (Al-Qur'an) dan takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih meskipun mereka tidak melihat-Nya. Maka berikanlah kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang mulia.) Innaa nahnu nuhyil maotaa wa naktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum wa kulla syai'in ahshainaahu fii imaamim mubiin. (Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata.) Wadhrib lahum matsalan ash haabal qaryah. Idz jaaa'ahal mursaluun. (Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka) Idz arsalnaaa ilaihimusnain fakkazzabuuhumaa fa 'azzaznaa bitsaalisin fa quuluuuu innaaa ilaikum mursaluun. (Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami menguatkan dengan utusan yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang diutus kepadamu.") Qooluu maa antum illaaa basharum mitslu naa wa maaa anzalar Rahmaanu min syai'in in antum illaa takdzibuun. (Mereka menjawab, "Kamu tidak lain melainkan manusia biasa seperti kami, dan Allah Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu pun; kamu hanyalah pendusta.") Qooluu Rabbunaa ya'lamu innaaa ilaikum la mursaluun. (Mereka berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-Mu.") Wa maa 'alainaaa illal balaghul mubiin. (Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.") Qooluu innaa tayaa'rnaa bikum la'illam talhumu lanarjumannakum wa la yamassannakum minnaa 'azaabun aliim. (Mereka berkata, "Sesungguhnya kami bernasib malang dengan kamu; sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (berdakwah), niscaya kami akan merejammu dan pasti kami akan menimpakan siksaan yang pedih dari kami kepadamu.") Qooluu thaa'irukum ma'akum. A in dzukkirtum bal antum qauumum musrifuun. (Mereka (utusan-utusan) itu berkata, "Kemalanganmu adalah disebabkanmu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan, (kamu menjadi orang celaka)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.")
*Wah, keren banget guys, ayat-ayat ini nyeritain kisah nyata tentang perjuangan para rasul. Ini nih bukti kalau dakwah itu nggak selalu mulus jalannya. Ada aja orang yang menolak, mendustakan, bahkan ngancem mau dilempar batu. Tapi, para rasul tetep teguh pendirian, karena mereka tahu kalau mereka diutus oleh Allah. Ini ngajarin kita, kalau lagi ngadepin orang yang nyebelin atau nolak-nolak gitu, jangan langsung baper. Tetep sabar, dakwahin dengan baik, dan serahkan hasilnya sama Allah. Ingat juga, Surat Yasin ini nunjukkin kalau Allah itu Maha Kuasa. Dia yang ngidupin, Dia yang ngmatiin, Dia yang nyatet semua perbuatan kita. Jadi, nggak ada yang sia-sia di mata Allah. Semua bakal ada pertanggungjawabannya. Kisah penduduk negeri ini juga jadi pengingat buat kita. Jangan sampai kita jadi orang yang angkuh dan menolak kebenaran cuma karena nggak sesuai sama keinginan kita. Tetap rendah hati dan terbuka ya, guys!
Ayat 21-30
Wa jaaa'a min aqthal madinati rajuluy yas'aa qoola yaa qaumittabi'ul mursaliin. (Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An-Najjar) dengan bergegas dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah rasul-rasul itu.") Ittabi'uu mal laa yas'alukum ajranw wa hum muhtaduun. (Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.) Wa maa liya laa a'budul lazee fatara'nii wa ilaihi turja'uun. (Mengapa aku tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakan aku dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan?) A attakhidzu min doonihi aalihatan in yurid-nir Rahmaanu bidurril laa tughnii 'annii syafaa'atuhum syai'aw wa laa yunqidzuun. (Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya, jika (tuhan) yang Maha Pengasih menghendaki (suatu kemudaratan kepadaku), niscaya pertolongan mereka tidak berguna sedikit pun dan (mereka) pun tidak dapat menyelamatkanku.) Inniii idzal lafii dhalaalim mubiin. (Sesungguhnya aku kalau begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata.) Inniii aamantu birabbikum fashma'uun. (Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (ipation) aku.) Qiilad khulil jannah. Qoola yaa laita qawmii ya'lamuun. (Dikatakan (kepadanya), "Masuklah ke surga." Dia (Habib An-Najjar) berkata, "Aduhai, alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui.) Bimaa ghafara lii Rabbii wa ja'alanil minal mukramiin. (Apa yang menjadikan Tuhanku mengampuniku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.") Wa maaa anzalnaa 'alaa qaumihii mim ba'dihii min jundim minas samaaa'i wa maa kunnaa munziliin. (Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya setelah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan Kami tidak perlu menurunkannya.) In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa izaa hum khaamiduun. (Tidak adalah (kehancuran) itu selain sekali sentakan saja; maka seketika itu mereka mati (lenyap).)
*Nah, ini bagian yang paling heroik, guys! Ada seorang laki-laki yang ngorbanin dirinya demi ngasih tau kaumnya yang bandel itu. Dia bilang, "Ikutilah rasul-rasul itu, mereka tuh nggak minta bayaran, dan mereka itu orang yang dapet petunjuk dari Allah." Gokil banget kan? Dia berani ngomong gitu padahal tahu bakal diancam. Dia yakin banget sama Allah, sampai dia ngomong, "Aku beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah aku." Dan akhirnya, dia mati syahid dan masuk surga. Subhanallah! Cerita ini ngajarin kita tentang pentingnya berani membela kebenaran, meskipun harus berhadapan sama banyak orang. Surat Yasin ini kan emang banyak banget nyeritain tentang keimanan dan konsekuensinya. Ayat-ayat ini ngingetin kita, kalau kita udah tahu mana yang benar, jangan diem aja. Speak up! Tapi ya tetep harus pinter-pinter ngomongnya, jangan sampai malah bikin orang makin benci. Dan yang paling penting, jangan pernah takut sama ancaman manusia. Takutlah sama Allah. Kalau kita ada di pihak yang benar dan Allah bersama kita, nggak ada yang perlu ditakutin. Kisah Habib An-Najjar ini jadi bukti nyata kalau keberanian yang didasari keimanan itu bakal berbuah surga. Siapa yang nggak mau masuk surga, kan?
Ayat 31-40
Yaa hasratan 'alal 'ibaad. Maa ya'tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahzi'uun. (Alangkah sesalnya hamba-hamba itu, setiap kali datang seorang rasul kepada mereka, mereka mengolok-oloknya.) Alam yaraw kam ahlaknaa qablahum minal quruuni annahum ilaihim laa yarji'uun. (Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, (yang telah binasa) karena sesungguhnya mereka (yang kemudian) tidak akan kembali kepada mereka.) Wa in kullul lammaa jamii'ul ladainaa muhdaruun. (Dan setiap umat akan dikumpulkan kepada Kami.) Wa aayatul lahumul ardul maitah. Ahyaanaahaa wa akhrajnaa minhaa habban faminhu ya'kuluun. (Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami menghidupkannya dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, sehingga dari (biji-bijian) itu mereka dapat makan.) Wa ja'alnaa fiihaa jannaatim min a'naabiw wa fajjarnaa fii hal 'uyuun. (Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan di dalamnya sumber-sumber air,) Liyakuluu min tsamarihii wa maa 'amilath hu aydii him. Afalaa yasykuruun. (Agar mereka dapat memakan buahnya, dan dari apa yang dikerjakan oleh tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?) Subhaanal lazee khalaqal azwaaja kullahaa mim mimmaa tumbitul ardhu wa min anfusihim wa mim mimmaa laa ya'lamuun. (Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.) Wa aayatul lahumul lail. Naslakhu minhun nahaara fa izaa hum mudhlimuun. (Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta (dalam kegelapan) mereka berada.) Wash shamsu tajrii limustaqarril lahaa. Dzalika taqdiirul 'aziizil 'aliim. (Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.) Wal qamara qaddarnaahu manaazila hatta 'aada kal 'urjuunil qadiim. (Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah (orbit), sehingga (setelah dia sampai ke manzilah terakhir) jadilah dia seperti tandan yang tua.)
*Oke, guys, di bagian ini kita bakal diajak buat mikir lebih dalam lagi tentang kebesaran Allah lewat ciptaan-Nya. Surat Yasin ini pinter banget nyampein pesannya. Dari ngingetin kita soal penyesalan orang-orang yang dulu nolak rasul, terus diajak liat bukti nyata kekuasaan Allah di alam semesta. Coba deh perhatiin ayat-ayat ini. Allah nunjukkin gimana Dia ngidupin bumi yang mati, bikin tumbuh-tumbuhan, bikin buah-buahan, ngalirin air, sampe bikin malam dan siang bergantian, matahari jalan di orbitnya, dan bulan punya fasenya sendiri. Semuanya itu kan nggak mungkin terjadi begitu aja, kan? Pasti ada yang ngatur, ada yang bikin. Nah, itu dia yang mau ditekankan sama Allah. Semua yang ada di alam semesta ini adalah bukti nyata kalau Dia itu ada dan Maha Kuasa. Terus, ayat soal "menciptakan semuanya berpasangan" itu juga penting banget. Dari tumbuhan, hewan, sampe kita manusia, semuanya diciptakan berpasang-pasangan. Kenapa? Ya biar ada kelanjutannya, biar ada keseimbangan. Ini juga bukti kalau Allah itu ngatur semuanya dengan sempurna. Jadi, pas kita baca ayat-ayat ini, coba deh renungin. Liat langit, liat bumi, liat diri kita sendiri. Semua itu adalah karunia Allah yang luar biasa. Dan yang paling penting, jangan sampai kita jadi orang yang kufur nikmat. Udah dikasih segalanya, malah nggak bersyukur. Malah nyombong, ngerasa diri paling hebat. Naudzubillah! Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bersyukur ya, guys.
Ayat 41-50
Wash shamsu tajrii limustaqarril lahaa. Dzalika taqdiirul 'aziizil 'aliim. (Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.) Wal qamara qaddarnaahu manaazila hatta 'aada kal 'urjuunil qadiim. (Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah (orbit), sehingga (setelah dia sampai ke manzilah terakhir) jadilah dia seperti tandan yang tua.) Lasy-syams u tabghiii lahaa an tudrikal qamara wa lal lailu saabiqun nahaar. Wa kullun fii falakiy yasbahun. (Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan tidak pula malam mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.) Wa aayatul lahum annagnaa dhuriyyatahum fil fulkiil mashhuun. (Dan suatu tanda (kebesaran) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut nenek moyang mereka (ketika itu) dalam kapal yang penuh muatan.) Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii ma yarkabuun. (Dan Kami ciptakan untuk mereka yang kemudian mereka naiki (kapal-kapal lain).) Wa iny-nashaa' nughriqhum falaa shariihalahum wa laa hum yunqadzuun. (Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka, maka tidak ada penolong bagi mereka (saat itu) dan tidak pula mereka diselamatkan.) ** Illaa Rahmatam minnaa wa mataa'an ilaa hiin.** (Kecuali karena rahmat dari Kami dan (Kami biarkan mereka) menikmati kesenangan hidup hingga waktu tertentu.) Wa izaa qiila lahumuttqul maa baina aidiikum wa maa khalfakum la'allakum turhamuun. (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Takutlah kamu akan apa yang ada di hadapanmu (azab di dunia) dan apa yang ada di belakangmu (azab di akhirat), agar kamu mendapat rahmat.") Wa maa ta'tiihim min aayatim min aayaati Rabbihim illa kaanuu 'anhaa mu'ridiin. (Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan mereka, kecuali mereka berpaling darinya.) Wa izaa qiila lahum anfiqquu mimmaa razaqakumul laah qaalal laziina kafaruu lillaziin amanuuuu 'attukhdimu mal yasyaaa'ul laahu at'amah. In antum illaa fii dhalaalim mubiin. (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu," maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, "Apakah pantas kita memberi makan kepada orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, siapa lagi kalau bukan dalam kesesatan yang nyata?")
*Yuk guys, kita lanjut lagi tadabbur Surat Yasin ini. Di ayat-ayat ini tuh Allah ngajarin kita soal keteraturan alam semesta yang luar biasa. Matahari dan bulan itu nggak pernah nabrak, mereka punya jalur masing-masing. Malam dan siang juga bergantian dengan sempurna. Ini semua bukti kalau Allah itu ngatur semuanya dengan presisi yang nggak main-main. Terus, Allah juga ngingetin kita soal kapal Nabi Nuh AS. Dulu, Allah nyelamatin kaum yang beriman di kapal itu. Ini ngasih pelajaran penting, guys. Kalau kita mau selamat dunia akhirat, ya harus ikut aturan Allah, harus beriman. Kalau nggak, ya siap-siap aja bakal tenggelam dalam kesesatan. Ayat soal "takutlah kamu akan apa yang ada di hadapanmu dan di belakangmu" itu juga penting banget. Maksudnya, kita harus mikirin akibat dari perbuatan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Jangan sampai kita nyesel nanti. Yang paling nyakitin itu kalau udah dikasih tau tapi tetep aja nolak. Kayak orang-orang kafir yang dibilang "Nggak ada tanda kebesaran Tuhan yang datang ke mereka kecuali mereka berpaling darinya." Makanya, pas ada orang ngajak berbuat baik, ngajak sedekah, eh malah dijawab, "Buat apa ngasih makan orang miskin? Ntar juga Allah yang ngasih makan." Ya Allah, itu kan namanya nyari masalah! Ini semua nunjukkin kalau kesombongan dan keangkuhan itu bakal bikin kita jauh dari rahmat Allah. Jadi, jangan sampai kita jadi orang kayak gitu ya. Tetep rendah hati dan banyak bersyukur!
Ayat 51-60
Wa yaquluuna mataa haadzal wa'du in kuntum shadiqiin. (Dan mereka berkata, "Kapankah janji (kebangkitan) itu jika kamu orang yang benar?") Maa yadhzuruuna ilaa shaihatiw waahidatin ta'khuduhum wa hum yakhshimuun. (Mereka tidak menunggu melainkan satu sekali sentakan saja, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.) Falaa yastathii'uuna tawshataw wa laaa ilaaa ahlihim yarji'uun. (Maka mereka tidak akan mampu membuat suatu wasiat dan tidak pula dapat kembali kepada keluarga mereka.) Wa yunfakhu fish shuur fa izaa hum minal ajdaatsi ilaa Rabbihim yansiluun. (Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kubur (kembali kepada) Tuhan mereka.) Qooluu yaa wailanaa man ba'atsanaa mim magh badinaa. Haadzaa maa wa'adar Rahmaanu wa shadaqal mursaluun. (Mereka berkata, "Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul.) In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa izaa hum jamii'ul ladainaa muhdaruun. (Tidaklah (yang terjadi) itu selain sekali sentakan saja, maka seketika itu mereka semua dikumpulkan kepada Kami.) Fal yawma laa tudhlamu nafsun syai'aw wa laa tujzauna illaa maa kuntum ta'maluun. (Maka pada hari itu tidak seorang pun akan dizalimi sedikit pun, dan kamu tidak dibalas kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.) Inna as-haabal jannati al yawma fii shughulin faakihuun. (Sesungguhnya penghuni-penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.) Hum wa azwaajuhum fii dzilaalin 'alar araaa'i muttaki'uun. (Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada di tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.) Lahum fiihaa faakihataw wa lahum maa yadda'uun. (Mereka memperoleh di surga itu buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan.)
*Nah, guys, di ayat-ayat terakhir Surat Yasin ini kita diajak buat mikirin soal hari kiamat dan akhirat. Orang-orang kafir itu sering banget nanya, "Kapan sih kiamat datang? Kalo emang bener, buktiin dong!" Padahal, Allah udah ngasih tau kalau kiamat itu bakal datang tiba-tiba, kayak sentakan doang. Nggak ada waktu buat ngeluh, nggak ada waktu buat ngungsi, nggak ada waktu buat ngurus harta benda. Semua bakal langsung dihisab. Terus, pas hari kiamat itu datang, semua orang bakal dibangkitin dari kuburnya. Dan yang paling penting, nggak ada lagi yang namanya zalim. Semua bakal dibales sesuai sama perbuatannya. Makanya, penting banget buat kita mikirin perbuatan kita sekarang. Mau jadi penghuni surga yang lagi nikmatin buah-buahan dan dikelilingi bidadari? Atau mau jadi penghuni neraka yang nyesel seumur hidup? Pilihan ada di tangan kita, guys! Ayat soal "penghuni surga bersenang-senang dalam kesibukan mereka" itu bukan berarti mereka nggak ngapa-ngapain. Maksudnya, mereka lagi menikmati segala kenikmatan yang Allah kasih di surga. Nggak ada lagi sedih, nggak ada lagi sakit, nggak ada lagi susah. Semua serba indah. Makanya, yuk kita mulai sekarang berusaha jadi orang yang taat sama Allah, biar kelak kita bisa jadi penghuni surga. Aamiin!
Ayat 61-83
Wa laa yakhshakum. Haadzaa wa'dukumul ladzii kuntum bihii tu'aadzabuun. (Dan (dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu diancam (di dalamnya).") Ishlauhal yawma bimaa kuntum takfuruun. (Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kekafiranmu.") Al yawma nakhtimu 'alaaa afwaahihim wa tukallimunaaa aydii him wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun. (Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang telah mereka kerjakan.) Wa law nasyaaa'u latamasnaa 'alaaa a'yunihim fastabaqul sibaa q fa annaa yubshiruun. (Dan jika Kami menghendaki, niscaya akan Kami hapuskan (penglihatan) mata mereka, sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, maka bagaimana mereka akan melihat?) Wa law nasyaaa'u la makhsanaa hum 'alaa makaanaatihim famastathaaa'uu mudiyyaw wa laa yarji'uun. (Dan jika Kami menghendaki, niscaya akan Kami ubah mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak dapat berjalan (maju) dan tidak pula dapat kembali.) Wa man nu'ammirhu nunkis-hu fil khalq. Afalaa ya'qiluun. (Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya, akan Kami kembalikan dia kepada awal penciptaan (lemah). Maka mengapa mereka tidak mengerti?) Wa maa 'allamnaahus syi'ra wa maa yanbaghii lah. In huwa illaa dhikrum wa Qur'aanum mubiin. (Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad), dan bersyair itu tidak layak baginya. Al-Qur'an itu tidak lain adalah pelajaran dan Kitab yang jelas,) Liyundhira man kaana hayyaw wa tahiaqqal qaul u 'alal kaafiriin. (Agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.) Awa lam yaraw annnaa khalaqnaa lahum mim mimmaa 'amilat aidiinaa an'aaman fahum lahaa maalikuun. (Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka dari (bagian) apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, binatang ternak, lalu mereka menjadikannya penurut mereka?) Wa zallalnaahaa lahum fa minhaa ra'uuhum wa minhaa ya'kuluun. (Dan Kami tundukkan binatang ternak itu untuk mereka; sebagian ada yang mereka tunggangi dan sebagian ada yang mereka makan.) Wa lahum fiihaa manaafi'u wa madzaabihu. Afalaa yasykuruun. (Dan mereka memperoleh berbagai manfaat darinya dan (meminum) dari susunya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?) Watta khadzu min duunil laahi aalihatal liyansuruuhum. (Dan mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah (untuk menolong mereka),) Laa yastathii'uuna nashruhum wa hum lahum jundum muhdaruun. (Padahal sembahan-sembahan itu tidak dapat menolong mereka; padahal sembahan-sembahan itu menjadi pengawal (pasukan) bagi mereka.) Falaa yahzunka qauluhum. Innaa na'lamu maa yusirruuna wa maa yu'linuun. (Maka janganlah perkataan mereka menyedihkan engkau (Muhammad). Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka tampakkan.) Awa lam yaral insaanu annnaa khalaqnaahu min nutfah fa izaa huwa khasiimum mubiin. (Dan apakah manusia tidak melihat bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, maka tiba-tiba dia menjadi musuh yang memperdebatkan?) Wa daraba lanaa matsalaw wa nasiya khalqah. Qoola may yuhyil 'izhaama wa hiya romiim. (Dan dia membuat perumpamaan untuk Kami; dan dia melupakan asal kejadiannya; dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur lebur?") Qul yuhyiihal laziii ansha'ahaaa awwala marrah. Wa huwa bikulli khalqin 'aliim. (Katakanlah, "Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui segala makhluk.) Allazii ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari naaran fa izaa antum minhu tuuqiduun. (Yaitu (Allah) yang menjadikan api dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.) Awa laisallazii khalaqas samaa waatil ardh biqaadirin 'alaaa an yakhluqa mitslahum. Balaa wa huwa khallaaqul 'aliim. (Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? Ya (tentulah berkuasa), karena Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.) Innamaaa amruhuuu idzaaa araada syai'an ay yaqula lahuu kun fa yakuun. (Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia.) Fasubhaanallazii biyadihii malakuutu kulli syai'iw wa ilaihi turja'uun. (Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya (kekuasaan-Nya) atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.)
*Gimana, guys? Seru kan baca Surat Yasin sambil tau artinya? Di bagian terakhir ini, kita dikasih gambaran jelas banget soal apa yang bakal terjadi di akhirat nanti. Buat orang kafir, mereka bakal masuk neraka, dan mulut mereka dikunci, tapi tangan dan kaki mereka yang bakal jadi saksi perbuatan mereka. Bayangin deh, ngeri banget! Terus, ada juga yang dikasih umur panjang tapi malah makin lemah, nggak ngerti-ngerti juga. Ini buat jadi renungan. Kalau kita dikasih umur panjang, harusnya makin pinter, makin deket sama Allah, bukan malah makin jauh. Terus, Allah juga ngasih tau kalau Al-Qur'an itu bukan syair. Ini buat ngelurusin anggapan orang-orang yang suka nyinyir. Al-Qur'an itu wahyu dari Allah, buat ngingetin kita biar nggak jadi orang kafir yang celaka. Allah juga nunjukkin lagi kekuasaan-Nya dengan bikin kita bisa nguasain binatang ternak, bisa bikin api dari kayu, dan yang paling penting, Allah bisa ngidupin lagi orang yang udah jadi tulang belulang. Ini buat jawab orang-orang yang nanya, "Siapa yang bisa ngidupin tulang yang udah ancur?" Ya Allah, jelas! Dia yang bikin pertama kali, pasti bisa bikin lagi. Semua itu terjadi karena urusan Allah gampang banget, tinggal bilang "Jadilah!" terus jadi deh. Subhanallah! Makanya, kita harus banyak-banyak tasbih sama Allah, yang kekuasaan-Nya meliputi segalanya. Jangan pernah ragu sama kebesaran Allah, guys. Kalau kita yakin sama Dia, Insya Allah semua urusan kita bakal dipermudah. Aamiin!
Penutup: Mari Amalkan Surat Yasin
Nah, guys, itu dia tadi pembahasan lengkap kita soal Surat Yasin dalam bahasa Indonesia. Semoga dengan bacaan dan penjelasan tadi, kalian makin paham ya makna di balik setiap ayatnya. Ingat, Surat Yasin itu bukan cuma buat dibaca pas ada acara doang. Tapi, sebaiknya dibaca rutin, dijadiin amalan harian biar hati makin tenang, dosa-dosa diampuni, dan kita dapet syafaat dari Allah SWT. Yuk, mulai dari sekarang, luangkan waktu buat tadabur Surat Yasin. Nggak perlu lama-lama, yang penting istiqomah. Kalau ada yang mau nambahin atau punya pengalaman seru soal Surat Yasin, boleh banget sharing di kolom komentar ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya, guys! Assalamualaikum!
Lastest News
-
-
Related News
Iioscsilversc Sports Transmission: All You Need To Know
Alex Braham - Nov 14, 2025 55 Views -
Related News
Small Fishing Boat Prices: Find Your Perfect Match!
Alex Braham - Nov 15, 2025 51 Views -
Related News
Is Enphase An American Company? The Complete Story
Alex Braham - Nov 17, 2025 50 Views -
Related News
Understanding The Class Swapsort
Alex Braham - Nov 17, 2025 32 Views -
Related News
Warwick University Estates Jobs: Opportunities
Alex Braham - Nov 14, 2025 46 Views